
Sekembali dari tempat ziarah,si ibu kelihatan risau,langsung berlari
keluar dari mobil.Langkahnya tergopo-gopo menaiki anak tangga rumah.
Pikir si anak yg belum sempat menarik handbrake mobilnya,pasti si
ibu bergegas untuk segera menunaikan sholat magrib karena azan telah
berkumandang di masjid yg berdekatan.
Tapi ketika dia mulai menginjak anak tangga,”subhanallah” si anak
terkejut melihat najis berceceran di anak tangga dan halaman rumah
.”mak sakit perut rupanya” bisik hatinya.
Tanpa berlengah segera di singsingnya lengan baju dan
celananya.Najis di sapu dan di buangnya,selang di tarik lalu di alirkan
air menuruni anak tangga.
Ibu yg sudah selesai membersihkan diri dan sholat magrib
terburu-buru menanggalkan mukena,mengambil ember dan gayung dalam
langkah terhuyung coba menuruni anak tangga.
Terpana si ibu di depan pintu melihat anak-anak tangga sudah di siram bersih,seperti hilang akal sejenak.
Si ibu tidak berkata apa-apa.tangan kanan masih memegang ember.Tangan
kiri memegang daun pintu.Matanya terus memperhatikan si anak,dalam
hati penuh segan dan keharuan,mengucap puji syukur kepada Allah,karena
anak yg di asuh sebesar dua tapak jari,di cucikan najisnya setiap hari
itu,buat pertama kalinya mencucikan najis ibunya pula hari ini.
“Ya Allah…begini mulia rahmatMu mengkaruniakan hamba Mu ini anak yg
sholeh,dia mengenang jasa ya Allah! dan membalas budi,aku bersukur
padaMu…aku bersukur padaMu ya Allah…” sempat si ibu memanjatkan do’a
dalam hati.
Hadits nabi Shallallahu’alihi wasallam “Hinahlah umatku,hinahlah
umatku,dimana dalam sisa usia orang tua mereka,tidak di manfaatkan apa2
untuk meraih rahmat dari Allah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar